Tuesday, June 14, 2016

Pemenggalan WN Kanada, Abu sayyaf tinggalkan mayat dekat gereja.


Abu sayyaf kembali memenggal WN Kanada.

Robert Hall (kiri) sandera asal Kanada yang baru dieksekusi Abu Sayyaf (The Philippine Inquirer )

MANILA - Militer Filipina akhirnya berhasil mengkonfirmasi kabar eksekusi mati yang dilakukan Abu Sayyaf terhadap Robert Hall, seorang warga negara Kanada. Filipina juga dilaporkan telah menemukan jenazah pria berambut putih tersebut.

 Seorang sumber di militer Filipina menuturkan, jenazah Hall ditemukan didekat sebuah gereja yang berada di sebuah pulau terpencil di selatan Filipina. Jenazah Hall ditemukan dalam kondisi terpenggal.

"Jenazah dengan kepala terpenggal telah ditemukan di dekat katedral Katolik di sebuah pulau terpencil di selatan kemarin," kata seorang sumber militer Filipina dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters pada Selasa (14/6).

Sebelumnya diwartakan, melalui sambungan telepon kepada The Philippine Inquirer, juru bicara Abu Sayyaf Abu Raami menuturkan, pihaknya telah mengeksekusi Hall, dan tubuh Hall akan ditemukan di suatu tempat di kota Jolo pada hari Senin. Hall akhirnya dieksekusi setelah pemerintah Kanada enggan membayar uang tebusan kepada kelompok yang berbasis di Filipina itu.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk dengan bahasa paling keras tindakan Abu Sayyaf yang kembali mengeksekusi mati Hall. "Tindakan kejam dan brutal dari para penyandera telah menyebabkan kematian yang tidak perlu," kata Trudeau

"Kanada berpegangan bahwa kelompok yang telah melakukan penculikan dan penyanderaan ini harus bertanggung jawab penuh atas pembunuhan berdarah dingin dan tidak masuk akal ini," sambungnya.


Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte kembali menegaskan janji untuk memberangus kelompok Abu Sayyaf. (Istimewa)

MANILA -  Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte kembali menegaskan janji untuk memberangus kelompok Abu Sayyaf.. Ini diutarakan setelah Abu Sayyaf kembali melakukan eksekusi mati terhadap salah seorang sandera mereka. 

"Pemerintah baru Duterte, yang akan mulai bekerja 30 Juni, akan mengambil tindakan yang lebih kuat terhadap pelanggaran hukum di selatan," kata penasihat keamanan Duterte, Hermogenes Esperon.
 
"Kita tidak bisa membiarkan situasi ini terus menerus terjadi. Ini harus berakhir untuk sekali dan untuk selamanya," sambung Esperon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir pada Selasa (14/6).
 
Militer Filipina akhirnya berhasil mengkonfirmasi kabar eksekusi mati yang dilakukan Abu Sayyaf terhadap Robert Hall, seorang warga negara Kanada. Filipina juga dilaporkan telah menemukan jenazah pria berambut putih tersebut.
 
Hall adalah warga negara Kanada kedua yang dieksekusi oleh Abu Sayyaf sejak awal tahun. Sebelumnya, kelompok yang berbasis di selatan Filipina itu telah terlebih dahulu mengeksekusi  John Ridsdel pada April lalu.
 
Selain kerap melakukan eksekusi, kelompok yang sudah mengucap sumpah setia pada ISIS itu juga kerap melakukan aksi penculikan terhadap warga asing, termasuk di dalamnya warga Indonesia.
 
Seperti diketahui, lebih dari 20 warga negara Indonesia diculik oleh Abu Sayyaf beberapa bulan lalu. Para WNI tersebut akhirnya bebas setelah terjadi negosiasi panjang dengan pihak Abu Sayyaf.


(sindonews)

No comments:

Post a Comment