Sunday, December 13, 2015

Panser Badak Buatan PT Pindad Lulus Uji Tembak

PT. PINDAD Berhasil Uji Tembak Panser Canon 90mm
Panser Canon 90 mm buatan PT Pindad (Foto: Pindad)

PT. PINDAD Berhasil Uji Tembak Panser Canon 90mm


JAKARTA - Panser Canon 90 mm buatan PT Pindad berhasil menjalani uji tembak di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 10-12 Desember 2015. 

Uji tembak itu merupakan bagian dari proses sertifikasi oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbang TNI AD).

“Kami bersyukur uji penembakan dinilai oleh pihak Dislitbang TNI AD berhasil dengan baik,” ujar Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim melalui siaran pers yang diterimaSindonews, Minggu (13/12/2015).

Uji tembak kendaraan tempur yang diberi nama Badak ini menggunakan 19 amunisi kaliber besar 90 mm. 

Panser ini telah melewati serangkaian pengujian. Pertama, zeroing atau proses penentuan arah senjata untuk masuk ke titik tengah sasaran dengan menggunakan 10 butir amunisi.

Kemudian, penembakan arah jam 12, dengan turret dan kendaraan mengarah ke arah target, dengan menggunakan lima butir amunisi.

Lalu penembakan arah jam 6, dimana turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan berbalik 180 derajat dengan menggunakan dua butir munisi.

Dilanjutkan penembakan arah jam 3, posisi turret mengarah ke arah target dan badan kendaraan menghadap ke kanan 90 derajat  dengan menggunakan dua butir amunisi.

"Semua penembakan mengenai target sasaran berukuran 4x4 m dengan jarak kurang lebih 1 km dan kondisi kendaraan yang stabil dan terkendali saat dilakukan penembakan," kata Silmy.

Badak berhasil lulus uji tembak yang diselenggarakan Tim Quality Assurance PT Pindad bersama dengan Tim Sertifikasi Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbang AD). Hasil uji tembak dinilai berhasil dengan baik oleh Dislitbang AD. 

“Saya menyambut baik hasil yang memuaskan ini. Pencapaian ini meneguhkan komitmen kami dalam memproduksi kendaraan tempur yang handal dan teruji untuk memastikan performanya konsisten di setiap operasi,” tutur Silmy. 

Rangkaian pengujian bertujuan memastikan kualitas serta stabilitas kendaraan tempur untuk mendukung kinerja operasional yang maksimal di lapangan.

Silmy menuturkan, rangkaian uji panser badak ini merupakan bagian dari proses sertifikasi untuk memastikan performa panser buatan anak bangsa ini sudah sesuai Ketentuan Standardisasi Umum (KSU) TNI AD. 

Dia mengatakan, uji tembak ini bisa terlaksana baik berkat dukungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Kementerian Pertahanan, Asisten Logistik KSAD, Dislitbang TNI AD, rekan-rekan dari Gudang Pusat Amunisi Bojong Koneng dan Pusdikif di Cipatat. 

“Kami berharap dengan kerja sama baik ini maka Badak dapat segera memperkuat jajaran alutsista TNI AD tahun depan,” ujar Silmy.

Dia mengungkapkan, Badak juga menjalani uji tembak secara lebih spesifik. Tujuan tersebut untuk mengukur akurasi tembakan senjata utama, yaitu turret 90 mm yang merupakan hasil kerja sama dengan Cockerill Maintentance & Ingenierie SA Defence (CMI Defence), perusahaan pertahanan asal Belgia.
 
“Sebelumnya telah dilakukan uji oleh internal PT Pindad meliputi uji laboratorium dan uji jelajah, dilanjutkan sertifikasi eksternal dari pengguna yang dibutuhkan sebelum dilakukan produksi secara massal,” tutur Silmy.

Setelah uji tembak, kata dia, ada beberapa pengujian lagi untuk memastikan kualitas produk yang benar-benar prima untuk digunakan

Regional Director for Asia and Indonesia, Patrick Ledig, dari CMI Defence turut menyampaikan apresiasinya pada hasil kerja tim Pindad. 

“Para staf ahli kami yang ikut hadir dari Belgia bekerja sama dengan Dislitbang TNI AD telah memastikan selama proses uji tembak kondisi kendaraan atau platform Badak terlihat stabil,” tutur Patrick.

Dalam proses pengembangan alat tempur ini, Pindad bekerja sama dengan CMI Defence untuk memperoleh keahlian dalam manufaktur turret 90mm sebagai bagian dari proses Transfer of Technology (ToT). 

“Para staf kami yang terlibat dalam program manufaktur turret 90 mm telah menyelesaikan proses pelatihan dan mulai kegiatan manufaktur di Pindad, jadi produk kendaraan dan senjata utama Badak di fase produksi massal nanti merupakan karya anak bangsa,” ungkap Silmy.

Pada fase produksi, tidak kurang dari 25 hingga 30 panser badak dibuat setiap tahunnya dari pabrik Pindad di Bandung, 

“Kapasitas produksi ini bisa kami tambahkan untuk menyesuaikan dengan peningkatan permintaan dari TNI AD atau Kementerian Pertahanan,” ucap Silmy. 

Panser Cannon 90 mm diberi nama Badak oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dalam perhelatan Indo Defence 2014 lalu.

Badak merupakan kendaraan tempur ini yang dirancang sebagai program lanjutan pengembangan varian Panser Anoa sekaligus menjembatani kebutuhan fungsi penggempuran oleh TNI AD di lapangan. 

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai Panser Badak sangat membanggakan industri pertahanan dalam negeri.

Kendaraan tempur tersebut dinilainya juga mampu bersaing di pasar dunia. "Hal yang dibutuhkan dalam pengembangan industri pertahanan adalah perpanjangan kontrak agar bisa susun renstra dan penetapan anggaran yang komprehensif serta persiapan SDM," tutur Nuning, sapaan Susaningtyas. 

SINDOnews.com

Pakistan Sukses Uji Coba Rudal Balistik Berkemampuan Nuklir

Pakistan Sukses Uji Coba Rudal Balistik Berkemampuan Nuklir
Pakistan sukses melakukan uji coba rudal balistik berkemampuan nuklir, Shahem III, di Laut Arab | (IB Times)

RUDAL PAKISTAN

ISLAMABAD - Pakistan melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah berkemampuan nuklir miliknya, Shaheen III. Uji coba rudal ini adalah yang pertama kalinya dilakukan secara resmi, setelah diungkap pada awal tahun ini. Rudal itu ditembakkan di Laut Arab dan berhasil menempuh jarak 2,750 km, yang merupakan jangkauan maksimum rudal tersebut.

"Uji coba berjalan sukses dengan mengambil titik dampak di Laut Arab untuk memvalidasi semua parameter yang diinginkan. Uji coba ini disaksikan oleh pejabat senior dari Pasukan Divisi Strategi dan Perencanaan, ilmuwan dan insinyur dari organisasi strategis," begitu bunyi pernyataan Angkatan Darat Pakistan, seperti disitir dari laman Russia Today, Jumat (11/12/2015).

Pejabat militer dan sipil Pakistan, termasuk Presiden Mamnun Hussain dan Perdana Menteri Nawaz Sharif, memberikan ucapan selamat kepada para ilmuwan dan insinyur atas kesuksesan uji coba rudal Shaheen III.

Rudal Shaheen III adalah versi terbaru dari rudal yang dikembangkan oleh militer Pakistan sebagai pesaing rudal Agni III milik India. Memiliki jangkauan menengah, membuat rudal ini bisa mencapai target dimana saja di India.

India dan Pakistan adalah musuh lama yang terlibat dalam perlombaan senjata regional. Keduanya bahkan mengembangkan senjata nuklir dan rudal yang mampu menjangkau setiap bagian kedua negara.


SINDOnews.com

China Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan

China menggelar latihan militer di Laut China Selatan | (Freebeacon)

BEIJING - Angkatan Laut China dalam beberapa hari terakhir kerap melakukan latihan militer di Laut China Selatan. Pihak Kementerian Pertahanan China menyatakan, latihan militer tersebut adalah latihan rutin.

"Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat dalam beberapa hari terakhir melakukan perjalanan ke Laut China Selatan, melewati Pasifik Barat, untuk melaksanakan latihan," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China dilansir dari Reuters, Minggu (13/12/2015).

"Tindakan ini adalah latihan rutin yang dilakukan sesuai dengan rencana latihan Angkatan Laut tahun ini," lanjut keterangan tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Gambar-gambar di akun media sosial pemerintah China dalam beberapa hari terakhir menunjukkan gambar dari kapal Angkatan Laut China terlibat dalam latihan perang di Laut China Selatan. Namun tidak ada keterangan dimana tepatnya latihan perang tersebut berlangsung.

China mengklaim hampir semua perairan Laut China Selatan yang kaya akan energi dan mempunyai pemasukan lebih dari USD 5 triliun setiap tahunnya dari perdagangan maritim. Hal ini terang saja mendapat tentatangan dari Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan yang merasa memiliki hak yang sama.

SINDOnews.com

Rusia Siap Bantu Irak "Lawan" Turki

Rusia Siap Bantu Irak "Lawan" Turki
Rusia siap mendukung dan membantu pemerintah Irak dalam menjaga kedaulatan negara mereka, termasuk dukungan terhadap upaya Irak melawan Turki. (Istimewa)

Rusia siap bantu Irak Melawan Turki

MOSKOW - Pemerintah Rusia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mereka menyatakan akan mendukung dan membantu pemerintah Irak dalam menjaga kedaulatan negara mereka. Ini termasuk dukungan terhadap upaya Irak melawan Turki.

Seperti diketahui, Irak dan Turki saat ini tengah bersitegang akibat kebijakan Ankara yang mengirimkan pasukan ke Mosul. Dimana, pemerintah Irak menyebut pengiriman pasukan tersebut sebagai sesuatu yang ilegal, dan merupakan pelanggaran keras terhadap kedaulatan Irak.

Kembali kepada dukungan Rusia, hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kala berbicara dengan Ibrahim al-Jaafari melalui sambungan telepon.

Berdasarkan keterangan Kemlu Rusia, pembicaraan itu membahas mengenai tindakan yang melanggar hukum internasional.

"Dalam pembicaraan itu, Pihak Rusia menyatakan posisinya dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Irak," kata Kemelu Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Unian pada Minggu (13/12).

Dukungan Rusia kepada Irak ini sendiri datang di tengah masih tegangnya hukungan Ankara dan Moskow. Hubungan kedua negara mulai menegang, paska Turki menembak jatuh jet tempur Rusia, Su-24 di perbatasan Suriah dan Turki.


SINDOnews.com

Kapal Rusia Beri Tembakan Peringatan pada Kapal Turki

Kapal Rusia Beri Tembakan Peringatan pada Kapal Turki
Tembakan peringatakan itu dilepaskan setelah kapal Turki terus mendekati kapal perang Rusia. (Istimewa)

Rusia Dan Turki Memanas

MOSKOW - Ketegangan antara Turki dan Rusia nampaknya akan memasuki babak baru, setelah munculnya insiden di laut Aegea. Dalam insiden itu, kapal perang Rusia melepaskan tembakan peringatakan kepada kapal berbendera Turki.

Menurut keterangan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, seperti dilansir Reuters pada Minggu (13/12), tembakan peringatakan itu dilepaskan setelah kapal Turki terus mendekati kapal perang Rusia.

"Kapal perang tipe perusak kami yakni Smetlivy, terpaksa menembakkan tembakan peringatan pada kapal Turki di Laut Aegea untuk menghindari tabrakan," jelas kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, menurut keterangan seorang sumber di Kemhan Rusia mengatakan, kapal perang mereka dua kali melepaskan tembakan peringatan kepada kapal Turki itu. Ini dilakukan setelah kapal Turki tidak menggubris tembakan peringarakan pertama, dan terus melaju ke arah kapal perang Rusia.

Pemerintah Turki sendiri sejauh ini belum memberikan keterangan apapun mengenai insiden tersebut. Insiden ini terjadi hanya beberapa pekan setelah insiden Su-24, dan diyakini akan membuat hubungan Rusia dan Turki kian memburuk.


SINDOnews.com

Saturday, December 12, 2015

Rusia Segera Miliki Rudal Canggih Terbaru, S-500

Rudal Terbaru Rusia S-500
Militer Rusia segera memiliki sistem pertahanan rudal udara terbaru, S-500. | (Sputnik)

Rudal Terbaru Rusia S-500


MOSKOW - Angkatan Bersenjata Rusia segera menerima prototipe praproduksi pertama dari sistem rudal pertahanan udara S-500. Hal itu disampaikan ahli pertahanan Rusia, Igor Korotchenko.


Korotchenko mengatakan, Rusia memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan sistem pertahanan kedirgantaraan.

Kami mendengar tokoh yang menunjukkan bahwa Angkatan Udara Rusia akan segera menerima sistem (rudal pertahanan udara) yang lebih dari S-400. S-500 akan segera menyelesaikan tes negara dan masuk layanan (militer),” kata Korotchenko setelah pertemuan Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat.


Tentara Rusia, menurut Korotchenko, telah mencapai kemajuan yang signifikan dan merupakan salah satu yang terbaik secara global. Hal ini sepenuhnya mampu membela negara kita selama beberapa dekade yang akan datang,” puji Korotchenko, seperti dikutip Sputnik, Sabtu (12/12/2015).

Sistem rudal pertahanan udara S-500 Prometey yang juga dikenal sebagai 55R6M Triumfator-M adalah sistem rudal anti-pesawat mutakhir dan sistem anti-rudal balistikyang saat ini sedang dikembangkan di Rusia.


Sistem rudal itu dirancang oleh Almaz Antey. Sistem rudal tersebut diklaim bisa mencegat hingga sepuluh rudal balistik yang melesat dengan kecepatan 5 kilometer per detik secara bersamaan.

”Rudal S-500 akan digunakan hanya terhadap sasaran yang paling penting, seperti rudal balistik antarbenua, AWACS dan jamming pesawat,” tulis Military Today yang ikut mengulas sistem rudal termutakhir Kremlin itu.

Sistem rudal pertahanan udara S-500 itu rencananya akan masuk layanan militer Rusiapada tahun 2017. Angkatan Bersenjata Rusia diharapkan akan membeli sepuluhsistem rudal S-500.

SINDOnews.com

Rusia Kirim Dua Kapal Perang ke Laut Hitam

Zelyony Dol, salah satu kapal perang yang dikirim Rusia ke Laut Hitam | (Hispantv)

Rusia Kirim 2 Kapal Perang Ke Laut Hitam


MOSKOW - Rusia dikabarkan mengirimkan dua kapal perang yang dilengkapi dengan rudal untuk bergabung dengan armada yang berada di Laut Hitam.

Pengiriman dua kapal perang ini dianggap sebagai sebuah langkah untuk meningkatkan potensi senjata yang dimiliki oleh Moskow dalam kampanye serangan udara di Suriah.

Seperti dikutip dari Rferl, Sabtu (12/12/2015), dua kapal perang yang dikirim oleh Kremlin adalah kapal perang Zelyony Dol dan Serpukhov. Keduanya berangkat dari pangkalan angkatan laut Rusia di Sevastopol, wilayah Crimea, Ukraina, yang dianeksasi Rusia pada 2014 lalu.

Kedua kapal perang yang mampu melakukan serangan secara cepat ini telah menjalani uji coba di pangkalan Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam di Novrossiisk selama beberapa bulan. Rusia sendiri masih mempunyai empat kapal perang lain di Novrossiisk.

Baik Zelyony Dol maupun Serpukhov dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh, Kalibr NK, sama dengan yang digunakan oleh sejumlah kapal laut Rusia lainnya yang dikirimkan ke Laut Kaspia sejak Rusia memulai operasi serangan udara di Suriah.

Sebelumnya, Rusia juga telah menempatkan kapal perangnya di Laut Kaspia untuk membombardir sejumlah target milik ISIS. Bukan hanya itu, Rusia bahkan kabarnya turut menyertakan kapal selam siluman mereka dalam operasi militer kali ini.


SINDOnews.com

NATO Bakal Bantu Turki Perkuat Sistem Pertahanan Udara

NATO akan membantu Turki untuk memperkuat sistem pertahan udaranya | (Sputniknews)

BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan, pihaknya akan membuat paket kebijakan pertahanan baru untuk Turki guna memperkuat kapasitas militer negara tersebut.

"NATO akan membantu sekutunya, Turki, untuk membangun kapasitas pertahanan udara," kata Stoltenberg dalam sebuah wawancara dengan sejumlah media Eropa, seperti disitir Sputniknews dari surat kabar Die Welt Jerman, Senin (7/12/2015).

Menurut Stoltenberg, Turki berada dalam situasi yang lebih sulit dibanding anggota lainnya. Pasalnya, Turki mempunyai daerah perbatasan dengan Irak dan Suriah.

"NATO akan membantu Turki untuk meningkatkan pertahanan udaranya. Militer kami sudah hadir di Turki dan di sepanjang perbatasan dengan Suriah, sebelum jet Rusia ditembak jatuh. Dan kami akan mengadopsi paket kebijakan untuk Turki sebelum Natal," jelas Stoltenberg.

Terkait insiden penembakan pesawat tempur Rusia oleh pesawat tempur Turki di wilayah perbatasan, Stoltenberg menegaskan jika Turki mempunyai hak untuk membela diri. "Setiap negara memiliki hak untuk membela integritas dan wilayah udara teritorial," tegas Stoltenberg.


SINDOnews.com

Lawan Kapal Selam Rusia, Inggris Ingin Pasokan P8 AS Dipercepat

Lawan Kapal Selam Rusia, Inggris Ingin Pasokan P8 AS Dipercepat
Pesawat Boeing Poseidon P8 AS yang diinginkan Inggris. | (Business Insider)

Pesawat Boeing Poseidon P8 AS

WASHINGTON - Inggris menginginkan pasokan pesawat mata-mata canggih Poseidon P8 Amerika Serikat (AS) dipercepat untuk melawan pergerakan kapal selam Rusia. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon di AS, Jumat.
 
Fallon mengatakan, akan ada diskusi antara dirinya dengan Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, untuk membahas perecepatan pasokan pesawat P8 ke Inggris.
 
"Karena kita perlu (pasokan dipercepat)(Dengan) meningkatnya aktivitas kapal selam Rusia dan pengembangan penerus (kapal salam-class), kita perlu meningkatkan kemampuan secepat yang kami bisa,” ujar Fallon kepada wartawan sebelum pertemuannya dengan Carter, seperti dikutip Sputnik, Sabtu (12/12/2015).
 
Pada akhir November lalu,media-media Barat melaporkan bahwa Inggris dan sekutu NATO lainnya, Prancis dan Kanada telah memburu sebuah kapal selam Rusia yang menyusup ke lepas pantai Skotlandia. Kapal selam Rusia itu sempat muncu di dekat pangkalan militer HM Naval Clyde di dekat Glasgow.

Pemerintah Inggris juga pernah menuduh Rusia berpotensi mengerahkan kapal selamnya ke wilayah maritim Inggris. Pada akhir Mei, Angka Angkatan Inggris melaporkan bahwa Angkatan Laut Rusia sedang memantau kapal selam Trident di Clyde.
 
Sebanyak sembilan pesawat Boeing P8 diharapkan akan dikerahkan ke Inggris pada tahun 2020 untuk melengkapi peralatan militer negara itu. Hal itu pernah diumumkanPerdana Menteri Inggris, David Cameron pada bulan November lalu.


SINDOnews.com

Wednesday, December 9, 2015

TNI Beli Jet Tempur Siluman SU-35, Kekuatan Udara Australia Bakal Tertinggal Jauh Dari Indonesia

F-35 AUSTRALIA
F-35 AUSTRALIA

Program pembangunan jet tempur generasi kelima F35 memiliki berbagai masalah kompleks, terlalu mahal, terlalu lambat dan terlalu terlihat di radar.

Miliaran lebih anggaran telah di gelontorkan dan bertahun-tahun terlambat dari jadwal yang seharusnya, para kritikus khawatir kekuatan Australia tertinggal jauh dari tetangganya, Indonesia yang diperkirakan akan segera memiliki Su-35.

Dorongan untuk memeriksa kebijaksanaan pembelian Joint Strike Fighter F-35 hingga sebesar US$ 24 milyar, pembelian peralatan perang termahal dalam sejarah Australia, saat ini sedang berlangsung di Senat.

Juru bicara Greens defence Peter Whish Wilson pada Jumat 27/11/2015 mendesak komite Senat urusan luar negeri dan perdagangan untuk menyelidiki kesesuaian jet tempur siluman untuk kepentingan strategis Australia.

Langkah ini dilakukan setelah pemilu bulan lalu Perdana Menteri Kanada yang baru, Justin Trudeau berjanji untuk meninggalkan rencana pembelian pesawat tempur yang bermasalah.

Pejabat dari Departemen Pertahanan Australia mengatakan dalam sidang Senat, mundurnya Kanada dari proyek F-35 tidak akan menambah biaya yang harus dikeluarkan Australia, namun Letnan Jenderal AS, Chris Bogdan memperkirakan harga setiap pesawat kemungkinan akan meningkat hingga US$ 1 juta per pesawat.

“Ini adalah hak rakyat untuk tahu kemana uang mereka di belanjakan dan apakah sepadan dengan uang yang dikeluarkan ,” kata Senator Whish-Wilson.

“Saya ingin kritik pengadaan F-35 ini dijawab oleh para ahli dan dibahas secara rinci untuk menyelidikinya.” lanjutnya.

Proyek F-35 yang dimulai sebagai sebuah kolaborasi antara AS dan delapan negara lainnya, termasuk Australia telah dilanda oleh keterlambatan, pembengkakan biaya dan kesulitan teknis.

Kegagalan teknis terbaru adalah kemungkinan cedera parah pada leher pilot yang disebabkan oleh kursi ejector pada pesawat F-35.

Australia terpaksa membeli tambahan pesawat tempur F-18 Hornet pada tahun 2012 untuk menutupi kekurangan armada udaranya akibat keterlambatan pengiriman F-35.

Tapi pada bulan Agustus marinir AS mengumumkan F-35 pertama siap dikerahkan, dan Inggris pekan lalu berkomitmen untuk membeli lagi 24 F-35C hingga tahun 2023 untuk mengisi armada udara di kapal induk barunya.

Senator Whish-Wilson mendesak Senat untuk memeriksa keterlambatan pengiriman dan pembengkakan biaya yang terus bertambah. Senator juga mendesak jet tempur alternatif lain agar dipertimbangkan untuk dibeli.


militerhankam.com

Tuesday, December 8, 2015

Tembus Cakrawala, Alasan S-400 Rusia Gemparkan Dunia

Tembus Cakrawala, Alasan S-400 Rusia Gemparkan Dunia
Sistem pertahanan rudal S-400 Rusia jadi satu-satunya sistem rudal yang mampu menembak target di luar cakrawala. | (Sputnik)

KEHEBATAN RUDAL RUSIA S-400

Sistem pertahanan rudal udara Rusia S-400 Triumf telah diperbincangkan dunia, setelah banyak negara seperti Arab Saudi, India dan China tertarik dengan kemampuan S-400. Ahli pertahanan, Konstantin Sivkov, mengungkap alasan mengapa S-400 jadi sistem rudal yang menggemparkan dunia saat ini.

Menurutnya, S-400 Rusia adalah satu-satunya sistem pertahanan rudal yang mempu menembak target dan menembus cakrawala. Dia membandingkan S-400 Rusia dengan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dibangun Amerika Serikat (AS).”THAAD memiliki jangkauan lebih pendek dan tidak mampu memukul target melampaui cakrawala. Selain itu, itu adalah murni sebuah sistem anti-rudal balistik yang dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik,” katanya, seperti dikutip Sputnik, Rabu (11/11/2015).

S-400, lanjut Sivkov, dikembangkan Rusia untuk menanggapi Presiden Reagen dengan Strategic Defense Initiative (SDI)-nya yang kerap dijuluki sebagai “Star Wars”.

”S-400 mampu memukul target pada ketinggian hingga 300 kilometer (186 mil). Cirikhas kedua adalah kemampuan menembak dan melenyapkannya. Sistem rudal itu dilengkapi dengan perangkat pelacak yang dapat mengunci target dan menghancurkannya. Tidak seperti sistem rudal AS, S-400 tidak perlu melacak target,” kata Sivkov.

Selain itu, S-400 juga dilindungi terhadap peperangan elektronik. Dengan berbagai alasan itulah, menurut Sivkov, tidak mengherankan jika  S-400 Triumf telah menyebabkan kegemparan dunia. Sejauh ini hanya China yang telah menandatangani kontrak untuk pengiriman sistem pertahanan rudal canggih itu.

Tetapi banyak negara diyakini akan menyusul, karena merasa terpikat. India, misalnya berharap mencapai kesepakatan pemasokan S-400 dengan nilai kontrak USD10 miliar pada Desember mendatang. Sedangkan Saudi juga mengisyaratkan untuk membeli S-400 Rusia.


SINDOnews.com

USS Zumwalt, Kapal Perang Raksasa dan Termahal AS Bersenjata Laser

USS Zumwalt, Kapal Perang Raksasa dan Termahal AS Bersenjata Laser
USS Zumwalt, kapal perang raksasa dan termahal milik AS. | (AP)

KAPAL PERANG RAKSASA AS

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) untuk pertama kali memamerkan kapal perang USS Zumwalt di Samudera Atlantik. Zumwalt merupakan kapal perang raksasa futuristik dan termahal yang dilengkapi senjata laser.

Kapal USS Zumwalt mulai menjalani uji coba di Samudera Atlantik hari Senin lalu. Biaya pembuatan kapal perang raksasa itu sekitar USD4,3 miliar. Kapal berangkat dari galangan kapal terbesar AS, Bath Iron Works.

Kapten Angkatan Laut AS, James Kirk, mengatakan pemilihan nama kapal perang futuristik tak lepas dari pesawat ruang angkasa fiksi dalam serial “Star Trek”.

”Kami benar-benar bersemangat untuk melihat Zumwalt mulai (beraksi),” kata Kirk seperti dikutip Tampa Bay Times. ”Untuk kru dan semua yang terlibat dalam merancang, membangun, dan menyiapkan kapal fantastis ini, ini adalah tonggak besar,” lanjut Kirk.

Pihak Komando Angkatan Laut AS juga mengkonfirmasi uji coba kapal USS Zumwalt. ”Zumwalt berlayar untuk pertama kalinya,” tulis pihak komando di Twitter.

Kelley Campana, karyawan Bath Iron Works, mengaku merinding dan meneteskan air mata saat melihat kapal perang raksasa itu mulai berlayar.
”Ini sangat menarik. Ini adalah hari besar untuk menjadi pembuat kapal dan menjadi orang Amerika," katanya. "Ini yang pertama di kelasnya. Tidak pernah ada hal seperti itu. Sepertinya ini masa depan,” lanjut dia.

Kapal ini memiliki panjang 600 kaki dan berat hampir 15 ribu ton. Kapal Zumwalt bertenaga listrik yang terintegrasi dengan sistem inovatif yang mungkin mendukung berbagai senjata, seperti laser dan senjata elektromagnetik.


SINDOnews.com

Rusia Sebar Sistem Rudal S-400 di Arktik

Rusia Sebar Sistem Rudal S-400 di Arktik
Rusia menempatkan dua resimen sistem rudal S-400 di Arktik | (Russia Today)

MOSKOW - Seorang sumber di Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia mengatakan, Kremlin telah menempatkan dua resimen sistem rudal termutakhir mereka, S-400, di wilayah Arktik.

Sumber itu mengatakan, sistem rudal itu telah dikerahkan ke kepulauan Novaya Zemlya dan ke pelabuhan Yakutian di Tiksi yang berada di Samudra Arktik. Kremlin juga menempatkan rudal jarak pendek Pantsir S-1 sebuah sistem pertahanan udara mobile dilengkapi dengan pelucur rudal Igla-S dan meriam Djigit laras ganda 30mm.

"Sepanjang tahun lalu, dua resimen S-400 telah dikerahkan di kepulauan Novaya Zemlya dan di kota Yakutian di Tiksi," kata sumber tadi, seperti dikutip dari lamanRussia Today, Selasa (8/12/2015).

Selain itu, khusus pangkalan militer Novaya Zemlya juga diperkuat dengan rudal pertahanan pantai Bastion-P dan dipersenjatai dengan rudal penjelajah anti kapal P-800 Yakhont. "Sistem ini berstatus waspada selama 24 jam," kata sang sumber.

Ia juga menekankan, ada banyak instalasi militer lainnya di Arktik yang dipersenjatai dengan rudal, sistem pertahanan udara dan artileri. "Dari Semenanjung Cola dan Novaya Zemlya di Barat ke Andyr dan Mys Shmidta di Timur," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rusia telah selesai membangun dan melengkapi enam pangkalan militer barunya di seluruh Arktik. Enam pangkalan militer itu akan memudahkan kehadiran pasukan Rusia dalam jumlah besar sejak Perang Dingin di wilayah yang dikenal sebagai Kutub Utara itu.


SINDOnews.com

Pertama Kali Rudal Kapal Selam Rusia 'Hajar' ISIS di Suriah

Pertama Kali Rudal Kapal Selam Rusia 'Hajar' ISIS di Suriah
Kapal selam Rusia di Mediterania menembakkan rudal untuk menggempur ISIS di Suriah. | (yournewswire)

Kapal Selam Rusia Tembakkan Rudal Ke target ISIS di Suriah  

MOSKOW - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa, Rusia untuk pertama kalinya menggempur basis-basis ISIS dengan rudal yang ditembakkan dari kapal selam Kremlin di Mediterania.

”Sasaran dua posisi teroris besar di wilayah Raqqa,” kata Shoigu dalam pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin yang disiarkan stasiun televisi Rusia. Menurutnya, rudal-rudal Calibre ditembakkan dari kapal selam Rostov-on-Don.

”Kami dapat mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa kerusakan cukup serius dialami toko senjata dan pabrik yang digunakan untuk mempersiapkan infrastruktur tambang dan minyak,” lanjut Shoigu, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/12/2015).

Shoigu mengatakan, Rusia telah memberitahu Israel dan Amerika Serikat sebelum berencana untuk meluncurkan rudal dari kapal selam. Selama tiga hari sebelumnya, kata dia, Angkatan Udara Rusia telah meluncurkan lebih dari 300 serangan di Suriah dan menyerang lebih dari 600 target dari berbagai jenis.

Shoigu menambahkan, pesawat jet pembom Rusia yang terbang di wilayah udara Suriah kini didampingi oleh pesawat jet tempur, seperti yang telah diperintahkan Presiden Putin. Perintah itu muncul setelah pesawat jet pembom Su-24 ditembak jatuh pesawat tempur F-16 Turki atas tuduhan melanggar wilayah udaranya, meski Moskow menyangkal.

Presiden Putin berterima kasih kepada layanan khusus Rusia dan pasukan Pemerintah Suriah yang bekerjasama mengatasi masalah itu. Putin mengatakan, kerjasama itu akan memungkinkan para ahli untuk menentukan di mana tepatnya pesawat Su-24 Rusia ditembak jatuh.”Itu harus dibuka hanya di hadapan ahli internasional, hati-hati mendokumentasikan segala sesuatu,” katanya.


SINDOnews.com