Monday, November 2, 2015

Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Rusia

Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Rusia1

Penyebab Jatuhnya Pesawat A321 Rusia

KAIRO - Sumber keamanan di Sinai utara mengatakan, pemeriksaan awal lokasi terhadap jatuhnya pesawat penumpang Rusia di Semenanjung Sinai, Mesir, menunjukkan jika pesawat tersebut jatuh karena kesalahan teknis.

Sumber tesebut juga mengatakan, sekitar 150 mayat, termasuk mayat yang terbakar, ditemukan dalam radius 5 km dari lokasi jatuhnya pesawat. Diduga, pesawat jatuh dalam posisi vertikal yang menyebabkan sebagian besar bagian pesawat terbakar seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (31/10/2015).

Pernyataan ini seolah mementahkan klaim kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Sinai yang mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Metrojet milik maskapai penerbangan milik maskapai penerbangan asal Rusia, Kogalymavia.

"Para pejuang ISIS mampu menembak jatuh pesawat Rusia yang membawa lebih dari 220 tentara salib Rusia di atas Provinsi Sinai. Mereka semua tewas, terima kasih kepada Allah," bunyi pernyataan kelompok tersebut yang beredar di twitter.

Terungkap: CO Pilot Keluhkan Pesawat Sebelum Tragedi.

MOSKOW - Istri dari co-pilot pesawat penumpang Rusia yang mengalami kecelakaan mengerikan di Sinai, Mesir, mengungkap sebuah kejanggalan. Menurutnya, suaminya telah mengeluhkan kondisi pesawat Airbus A-321 pembawa 224 orang itu sebelum dia ikut terbang.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, NTV, dia memperkenalkan diri sebagai Natalya Trukhacheva, istri co-pilot Sergei Trukachev. Dia mengatakan bahwa seorang anak perempuan sempat memanggil suaminya sebelum dia terbang.

”Dia mengeluh sebelum penerbangan mengalami masalah teknis, banyak hal yang dia inginkan,” kata Natalya, mengacu pada keinginan suaminya terkait kondisi pesawat, yang dilansir Senin (2/11/2015). Tidak ada yang selamat dari tragedi pesawat tersebut. 
(Baca juga: Pesawat Rusia Hancur di Ketinggian lalu Tersebar)

Sementara itu, para investigator Rusia menyatakan pesawat milik maskapai Kogalymavia yang menggunakan merek Metrojet itu telah hancur di ketinggian di wilayah udara Sinai, Mesir. Setelah hancur, puing-puing pesawat tersebar hingga sejauh 20 kilometer persegi.

“Kehancuran itu terjadi di ketinggian, dan fragmen tersebar di area yang seluas sekitar 20 kilometer persegi,” kata Viktor Sorochenko, Direktur Komite Aviation Intergovernmental, seperti dikutip Reuters.

Namun, dia memperingatkan semua orang untuk hati-hati dalam menganalisa informasi dini ini. ”Masih terlalu dini untuk berbicara tentang kesimpulan,” katanya.


SINDOnews.com



No comments:

Post a Comment