Sunday, November 1, 2015

LAPAN Gandeng PTDI, Fokus Produksi Pesawat Kecil

LAPAN Gandeng PTDI, Fokus Produksi Pesawat Kecil1

Bersama PT Dirgantara Indonesia pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai fokus untuk memproduksi pesawat berukuran kecil yang bisa dipakai berbagai kepentingan mulai kemaritiman hingga keamanan. 

Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Gunawan Setyo Prabowo mengungkapkan, ini LAPAN dan PT DI serius menggarap pesawat jenis kecil seperti N219 yang dalam waktu dekat akan diluncurkan. 

"Kita serius, ini ada barangnya, cetak biru. dan, ini pasti jadi," jelas dia dalam konferensi pers International Seminar on Aerospace Science adn Technology (ISAST) ke-III di Kuta, Bali, Rabu (28/10/2015).. (Baca juga: Pesawat Habibie R80 jadi proyek nasional.)

Dia mencontohkan, pesawat N219 dibanderol dengan harga berkisar Rp50-54 miliar.  memiliki nilai kompetitif dan potensial marketnya sekitar 250-an.

Kata dia, N219 merupakan pesawat dengan desain sederhana. Pada April Tahun depan, pesawat berpenumpang 19 orang itu akan diluncurkan.. Saat ini, pesawat kecil itu, mulai melakukan first flight test. 

"Nanti sertifikasi turun saat itu. Itu sudah ready pesawat utuh dengan sistem lengkap," ucapnya. 
Rencananya, pada 10 November depan pesawat ini akan resmi diperkenalkan kepada publik.

LAPAN Gandeng PTDI, Fokus Produksi Pesawat Kecil2
Proses Pembuatan Pesawat N219 
Saat ini kita sudah LoI ada pemesanan 75 unit. Itu dari Lion Air, Aviastar, MBA dan beberapa Pemda seperti Aceh, Papua dan Kalimantan.

"2017 kita akan masuk ke pasar. Persaingan terberat kita sama Tiongkok," imbuh Gunawan.
Dia menjelaskan, N219 merupakan pesawat dengan desain sederhana. 

"Ini sebetulnya pesawat yang jauh lebih sederhana. Misi kita sesungguhnya adalah menghidupkan kembali PT DI (Dirgantara Indonesia)," kata Gunawan di sela International Seminar on Aerospace Science and Technology (ISAST) di Kuta, Bali, Rabu 28 Oktober 2015.

Pesawat itu, ada banyak koversinya bisa ke ampibi, military, transport, cargo, juga bisa untuk pemadam kebakaran dan yang pasti juga untuk membantu dan mendukung kepentingan kemaritiman di Tanah Air. (Baca juga: Bahas kemaritiman pakar kedirgantaraan berkumpul di Bali.)

Sebut saja, untuk menetukan batas-batas perairan laut Indonesia dan memantau dinamika pelayaran di wilayah Tanah Air.

Tetapi yang lebih penting, Gunawan melanjutkan, pesawat ini ditujukan untuk pemenuhan transportasi perintis di Indonesia Timur. 

"N219 kelak menjadi moda transportasi utama bagi pulau-pulai Indonesia yang tidak dapat ditempuh jalur darat dan laut," katanya.

Di kawasan Indonesia Timur, ada kebutuhan pesawat untuk mendarat di daerah pegunungan, landing dan takeoff yang pendek serta fasilitas rendah. (rhm
(Lihat juga: Foto pesawat terbakar saat lepas landas, 15 orang terluka.)
Kabarnusa.com 


No comments:

Post a Comment