Friday, July 15, 2016

Setelah Tabrak Lari, Supir Truk Di Tembak Mati Polisi Perancis

Supir Truk Dinyatakan Tewas Setelah Di Tembak Polisi Perancis

Tragedi Bastille Day


Teror Prancis - Jumlah korban tewas akibat aksi yang diduga terorisme di Nice, Prancis, bertambah menjadi 80 orang berdasarkan laporan media setempat. Sopir truk yang menabrak kerumunan orang yang sedang merayakan Bastille Day terlibat baku tembak dengan polisi.

Selain korban tewas, sedikitnya 50 orang mengalami luka-luka, 15 kritis, pada peristiwa yang berlangsung Kamis (14/7) waktu setempat. Jumlah korban diyakini akan terus bertambah.

Saksi mata di lokasi melihat baku tembak antara polisi dan sopir truk yang menabrak kerumunan orang tersebut. Saksi lainnya melihat, usai menabrak kerumunan orang, sang sopir yang belum diungkap identitasnya, dengan santai turun dari truk dan mulai mengumbar tembakan ke berbagai arah. Puluhan korban bergelimpangan di jalan akibat kejadian ini dan masih dalam proses evakuasi. 


Dikutip dari Dailymail, seorang jurnalis Damien Allemand yang kebetulan melihat kejadian tersebut menggambarkan tubuh para korban yang berterbangan saat ditabrak oleh truk yang berjalan zig-zag dengan kecepatan tinggi tersebut. "Tubuh-tubuh berterbangan seperti pin bowling. Suara keras dan tangisan histeris yang tidak akan pernah saya lupakan."


Sebastien Humbert, Pejabat keamanan the Alpes-Maritime seperti dikutip dari BFM TV mengatakan, sopir menabrak kerumunan orang dan terus berjalan mengincar para korban yang lain dengan jarak yang cukup jauh. Humbert juga mengatakan, sopir truk telah ditembak mati.

Presiden Mengecam Aksi Teror Di Nice Prancis

Presiden Francois Hollande dalam pidatonya mengecam keras aksi terorisme yang terjadi di Nice, sebelah selatan Prancis. Sementara itu, Hollande menuduh kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang bertanggung jawab atas insiden maut ini.

"Tidak ada yang bisa membuat kita menyerah memerangi terorisme. Kita (Prancis) akan memperkuat aksi kita melawan terorisme di Irak dan Suriah," ucap Hollande seperti dikutip dari The Telegraph, Jumat (15/7).

Secara tegas Hollande mengatakan akan menyerang orang-orang yang telah memporak-porandakan negaranya. "Kami akan terus menyerang orang-orang yang menyerang Prancis di tanah mereka sendiri,".

Presiden Hollande juga mengatakan telah meminta untuk meningkatkan jajaran polisi militer di negaranya sebagai 'cadangan operasional'. "Mereka dengan atau tanpa pengalaman militer dan para mantan tentara bisa kita jadikan 'cadangan operasional' untuk meningkatkan kontrol perbatasan di Prancis," seru Hollande.

Sementara itu, Hollande sendiri telah menetapkan status darurat akibat insiden truk maut ini. Sedikitnya 80 orang tewas dalam insiden yang terjadi saat perayaan Bastille Day di Nice, Prancis malam tadi, waktu setempat.

Hollande berjanji akan memperkuat peran Prancis dalam memerangi kelompok teror tersebut. Karenanya dia akan mengirimkan militer untuk memerangi ISIS di Irak dan Suriah.

Sumber: Merdeka.com

No comments:

Post a Comment