Presiden Joko Widodo dan Presiden Obama membahas tujuh hal dalam pertemuan di Gedung Putih. | (Reuters) |
7 poin pembahasan Jokowi dan Obama
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) melakukan pembicaraan khusus dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Putih, Senin (26/10/2015) waktu AS. Ada tujuh hal penting yang dibahas kedua pemimpin itu, mulai dari kerjasama maritim, pertahanan hingga energi.Sindonews pada Selasa (27/10/2015) merangkum isi pembahasan Obama dan Jokowi yang diterbitkan situs resmi Pemerintah AS, whitehouse.gov. Tujuh poin yang dibahas kedua pemimpin itu antara lain;
1. Penguatan Jangka Panjang Kemitraan
Menurut Gedung Putih, dalam rangka untuk memenuhi tantangan yang berkembang dan memanfaatkan peluang yang muncul, kedua presiden menyadari kebutuhan untuk meningkatkan Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia dan terus memperdalam hubungan berdasarkan saling menguntungkan dan menghormati kedaulatan masing-masing dan integritas teritorial.“Amerika Serikat dan Indonesia, sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, berbagi tanggung jawab dan minat patuh untuk mengatasi tantangan strategis di panggung internasional, bersama-sama sebagai mitra,” bunyi pernyataan Gedung Putih.
Kedua Presiden berkomitmen untuk menempa Kemitraan Strategis antara kedua negara, untuk memperluas kerjasama kepentingan strategis bersama. Mereka selanjutnya menyepakati ‘Ministerial Strategic Dialogue’ yang dipimpin oleh Sekretaris Negara dan Menteri Luar Negeri dan dilengkapi dengan pertukaran tingkat menteri lainnya, untuk membahas dan berkolaborasi pada upaya strategis untuk memajukan perdamaian internasional dan kemakmuran serta prioritas bilateral.
Baca juga: Jokowi di ajak Obama ke kediamannya di gedung putih.
2. Kerjasama Maritim
Kedua presiden menyoroti pentingnya wilayah maritim untuk negara masing-masing, daerah, dan dunia sekitarnya. Kedua presiden berjanji untuk memperdalam kerjasama mereka pada kelautan, seperti yang dijelaskan dalam ”Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Maritim" baru yang meluas ke berbagai bidang, termasuk; keamanan maritim, ekonomi maritim, sumber daya kelautan dan konservasi perikanan dan manajemen, keamanan maritim dan navigasi, ilmu dan teknologi kelautan dan area lain dari kerjasama yang diidentifikasi oleh kedua negara.“Kedua Presiden juga menegaskan kebutuhan mendesak untuk memerangi, mencegah, menangkal dan menghilangkan ilegal fishing, yang tidak diatur dan tidak dilaporkan (IUU). Mereka berkomitmen untuk bersama-sama mengidentifikasi tindakan untuk memperkuat kerja sama bilateral dan membangun kapasitas untuk memerangi ilegal fishing,” lanjut pernyataan Gedung Putih.
3. Kerjasama Pertahanan
Gedung Putih menyatakan, bahwa kedua Presiden menegaskan komitmen mereka untuk lebih memperkuat kerja sama pertahanan bilateral dan menyambut tumbuhnya kerjasama militer bilateral, yang sekarang sudah lebih dari 200 kegiatan per tahun.“Presiden menyambut Pernyataan Bersama mengenai Kerjasama Pertahanan 26 Oktober, 2015, antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan AS. Kedua Presiden menegaskan komitmen mereka untuk memperdalam kerjasama di bidang-bidang seperti: kerjasama maritim, penjagaan perdamaian, bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, pertahanan penelitian bersama dan pengembangan, melawan ancaman transnasional, dan profesionalisasi militer,” imbuh pernyataan Gedung Putih.
4. Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Dalam pembahasan ini, kedua Presiden mengakui pentingnya kerangka kebijakan ekonomi yang terbuka dan transparan, salah satunya yang mendorong investasi asing dan mempromosikan kompetisi yang adil dan perlindungan hak kekayaan intelektual.“Amerika Serikat dan Indonesia tetap berkomitmen untuk ratifikasi Perjanjian Fasilitasi Perdagangan WTO dan pelaksanaan komitmen APEC 2011,” kata pihak Gedung Putih.
5.Kerjasama Energi
Soal kerjasama ini, Jokowi dan Obama membahas proyek ambisius pembangkit listrik selama lima tahun ke depan dengan cara yang bersih dan berkelanjutan.6. Kerjasama Global dan Isu Regional
Pihak Gedung Putih menyatakan, Obama menyambut visi maritim Pemerintah Indonesia untuk menjadi titik tumpu global maritim, serta kepemimpinan Indonesia dalam forum-forum regional dan global.Perubahan iklim juga jadi prioritas kerjasama antara kedua negara. Salah satunya kesepakatan membatasi emisi gas dan meningkatkan ketahanan iklim. “Mereka juga menekankan komitmen dalam Konferensi Iklim Paris pada bulan Desember 2015,” imbuh pihak Gedung Putih.
7. People to People Contact
Menurut Gedung Putih, AS dan Indonesia, merupakan dua negara demokrasi yang beragam, yang berkomitmen untuk membina masyarakat sipil yang kuat dan melindungi kelompok minoritas. Obama dan Jokowi juga berkomitmen untuk memperluas dan memperdalam hubungan kedua negara melalui promosi pertukaran pendidikan dan pariwisata.“Presiden Obama menyambut kebijakan Indonesia untuk memperpanjang pengaturan bebas visa untuk warga negara AS pada kunjungan jangka pendek. Amerika Serikat dan Indonesia akan mempertimbangkan cara-cara untuk memperpanjang validitas visa non-imigran yang dikeluarkan untuk Indonesia yang bepergian ke AS untuk wisata dan bisnis.”
sindonews.com
No comments:
Post a Comment