Saturday, October 24, 2015

Soal Uji Coba Rudal Balistik, Rusia Bela Iran

Rudal Iran
Rudal balistik milik Iran meluncur dari lokasi yang belum diketahui pada 10 Oktober lalu | (Reuters)

Rudal Iran

Utusan Rusia untuk PBB mempertanyakan klaim Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang menilai uji coba rudal balistik yang dilakukan oleh Iran telah melanggar resolusi PBB. Rusia menilai, uji coba peluncuran rudal balistik milik Iran jangan dijadikan sebagai sebuah masalah yang sensasional.

"Saya pikir kita harus hati-hati tentang hal ini," ujar Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin. "Kita harus melihat ke dalam rincian teknis dan kemudian tentu saja memperhitungkan situasi politik. Seseorang harus profesional terhadap masalah itu. Ini bukan semacam sensasi dari sebuah masalah," tambahnya lagi, seperti dikutip dari laman AFP, Jumat (23/10/2015).

Sebelumnya, Ingris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat (AS) meminta komite sanksi Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki uji coba peluncuran rudal jarak menengah yang dilakukan oleh Iran pada 10 Oktober lalu. Empat negara itu menilai, apa yang dilakukan oleh Iran sebagai sebuah pelanggaran serius dan meminta DK PBB mengambil tindakan yang tepat.

Duta Besar AS, Samantha Power menyatakan, uji coba peluncuran rudal balistik jarak menengah menunjukkan kemampuan sebuah senjata nuklir. Power menyebutnya sebagai peluncuran provokatif dan AS menganggapnya sebagai sebuah pelanggaran yang serius.

Namun, pandangan berbeda ditunjukkan oleh China. Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi menolak mendukung AS dan Eropa yang melihat uji coba rudal Iran sebagai bentuk pelanggaran resolusi PBB. "Kami memberikan perhatian terhadap hal ini. Kami akan membahasnya di dewan," ucap Liu.

Baca juga: Misteri Pesawat MH370 dan MH17.

Sindonews.com

No comments:

Post a Comment