Saturday, October 31, 2015

Proyek Kereta KALTIM Di Mulai Bulan Depan

ilustrasi: Proyek Kereta di Kalimantan Timur

Jakarta -Proyek kereta api di Kalimantan Timur bernilai US$ 3,7 miliar atau setara Rp 50 triliun, ditargetkan dimulai November ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri acara groundbreaking tersebut.
“Grounbreaking untuk KA Borneo yang akan dibangun di Kalimantan adalah KA penumpang dan angkutan barang. Pengertian angkutan barang itu bisa batu bara, bisa migas, bisa juga kehutanan, dan juga sawit, dan termasuk penumpang,” kata Gubernur Kaltim Awang Faroek, usai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla (JK), di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (26/10/2015).
Ada dua jalur yang akan dibangun, yakni jalur sepanjang 203 km dari jalur dari Kutai Barat melintasi Balikpapan, hingga Penajam Paser Utara, dengan nilai US$ 2,2 miliar. Kemudian jalur Utara sepanjang 195 km, dari Kutai-Kutai Timur, dengan nilai US$ 1,5 miliar.
“Jalur pertama dari Kutai Barat sampai ke kawasan industri di Balikpapan, kedua dari Kutai Kartanegara sampai KEK Batua Trans Kalimantan Selatan,” terangnya.
Proyek ini akan dibangun selama lima tahun ke depan. Diharapkan tidak kendala yang berat untuk merealisasikan transportasi tersebut. Untuk pembangunan kereta api, sepenuhnya merupakan investasi dari Rusia. Pemerintah daerah hanya terlibat dalam proses pembangunan, agar nantinya tidak ada permasalahan, khususnya lahan.
“Lima tahun selesainya seluruhnya, ada dua jalur. Investor dari Rusia Rail Way,” imbuhnya.
Faroek menambahkan, sebelumnya memang ada sedikit kendala pada regulasi pemerintah pusat, yaitu di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Namun dalam rapat bersama Wapres JK yang berlangsung siang ini, semua persoalan tersebut bisa diselesaikan.
“Kami senang sekali hari ini, Peraturan Menteri Perhubungan selama ini menjadi kendala saat ini, sudah diselesaikan untuk disesuaikan, jadi Wapres mengatakan, untuk kepentingan bangsa aturan bisa diubah dan kami sangat senang sekali,” tegas Faroek.
Finance.detik.com

No comments:

Post a Comment