Friday, October 30, 2015

ISIS Rencanakan Serangan Teror Di inggris

ISIS Rencanakan Serangan Teror Di inggris1
Empat anggota ISIS asal Inggris yang dijatuhi sanksi oleh PBB (searah jarum jam dari kiri atas) : Sally-Anne Jones, Omar Hussain, Aqsa Mahmood and Nasser Muthana | (The Guardian

ISIS Teror Inggris

Kepala Badan Intelijen Inggris (MI5), Andrew Parker mengatakan, ancaman serangan teroris tidak menunjukkan tanda-tanda mereda di Inggris. Bahkan, kelompok ekstrimis ISIS tengah merencanakan sebuah serangan dengan tujuan memakan korban yang cukup besar.

"Lebih dari 750 ekstrimis negeri ini telah melakukan perjalanan ke Suriah. Kami melihat rencana serangan teroris terhadap Inggris didalangi oleh teroris Suriah, yang dimungkinkan dengan adanya kontak dengan mereka dan terinspirasi dari dunia maya yang dieksploitasi oleh ISIS," kata Parker seperti dikutip dari laman Telegraph, Kamis (20/10/2015).

Andrew mengungkapkan, dalam 12 bulan terakhir, pihaknya telah menggagalkan enam rencana teror di Inggris dan tujuh di luar negeri. Bahkan, untuk menangkal ancaman teror ini, empat per lima sumber daya dari 4.000 yang dimiliki lembaga diarahkan untuk menghentikan serangan teroris dengan meningkatkan proporsi mereka terkait dengan Suriah dan ISIS. (Baca juga: Jet tempur siluman bombardir basis ISIS di libya.)

"Di atas semua itu, dalam berbagai serangan di Eropa dan tempat lain pada tahun ini, kita telah melihat ambisi yang begitu besar agar sebuah serangan bisa menimbulkan korban jiwa yang banyak," ujarnya.

Tingginya tingkat ancaman teror di Inggris, kata Parker, membuat MI5 harus memperbarui metode untuk memerangi teroris, termasuk menggunakan serangan komputer. Dan untuk pertama kalinya, MI5 harus meretas komputer milik jaringan teroris agar bisa menyadap komunikasi mereka.

"Kami melakukan ini dalam rangka perlindungan dan pengawasan yang ketat. Tanpa itu, kami tidak akan mampu menjaga negara dengan aman. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami tidak bisa berpangku tangan dengan berselancar tanpa memikirkan kehidupan mereka yang tidak bersalah," katanya.

sindonews.com

No comments:

Post a Comment