Wednesday, October 28, 2015

Setelah AS, Kini Australia Akan Sambangi Kepulauan Spratly

Setelah AS, Kini Australia Akan Sambangi Kepulauan Spratly 1
Australia berniat mengikuti jejak AS untuk berlayar mendekati Kepulauan Spratly milik China di Laut China Selatan | (Navy.gov.au)

Konflik Laut China Selatan

Otoritas pertahanan Australia akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) untuk melakukan pelayaran mendekati pulau buatan China di kawasan kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Rencana ini muncul selang satu hari setelah kapal perusak milik AS, USS Lasen melakukan pelayaran ke dalam area 12 mil laut Kepulauan Spratly, kemarin.

Menurut seorang pejabat pertahanan Australia, ada dua kemungkinan untuk menjalankan misi mendekati kepulauan Spratly, yaitu menggunakan kapal Angkatan Laut atau menggunakan pesawat patroli maritim. 

"Pada tahap ini, hal itu hanya untuk melihat apa yang bisa kami lakukan," ujar sang pejabat, seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Rabu (28/10/2015).
(Baca juga: China buntuti kapal perang AS di laut sengketa.)

Terkait hal ini, kantor Menteri Pertahanan Australia belum memberikan komentarnya, meski sebelumnya Menteri Pertahanan Australia Marise Payne menepis kemungkinan bagi Australia melakukan hal yang sama dengan AS.

Sebelumnya, AS mengabaikan peringatan keras dari China dan tetap nekat mengirim kapal perang USS Lassen ke dekat pulau-pulau buatan Beijing di Laut China Selatan. (Baca juga: Nekat Kirim Kapal Perang, AS Menantang China?)

Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri China melalui situs resminya menegaskan, tindakan kapal perang AS di Laut China Selatan sudah termasuk kategori pelanggaran.

”Tindakan kapal perang AS telah mengancam kedaulatan dan keamanan kepentingan China, membahayakan keselamatan personel dan fasilitas terumbu, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional,” bunyi pernyataan kementerian itu. ”Pihak China menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan tegas menentang.”

Sindonews.com

No comments:

Post a Comment