Sebuah foto dari potongan gambar yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia memperlihatkan saat pesawat jet SU-34 milik Rusia menjatuhkan bom dari langit Suriah. (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation)
Kementerian
Pertahanan Rusia menyatakan telah menyerang 60 titik lokasi ISIS di Suriah
dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Serangan itu diklaim Rusia telah menewaskan
300 militan dan menjadi serangan yang paling intens selama mereka beroperasi di
Suriah sejak sepuluh hari lalu.
Dalam keterangan yang dirilis beberapa jam lalu, Moskow mengumumkan bahwa
pihaknya telah menghancurkan 10 target setiap harinya. Belakangan, serangan ditingkatkan
untuk mencegah berkelompoknya kembali para militan dan memecahkan mereka dari
wilayah-wilayah tempat berkumpulnya ISIS.
Dalam
keterangannya, seperti yang dikutip Reuters, kementerian mengeluarkan pernyataan bahwa
jet tempur mereka menggunakan KAB-500 sebagai alat pengukur ketepatan bom untuk
menghancurkan markas-markas kelompok militan Liwa al-Haqq di provinsi Raqqa,
Suriah.
Melalui komunikasi lewat radio, kementerian juga menerima laporan bahwa dalam
sebuah serangan dua komandan senior ISIS dan 200 militan juga tewas.
Liwa al-Haqq sendiri diketahui tidak terhubung dengan kelompok ISIS. Karenanya,
hingga kini belum diketahui dengan pasti apa yang sedang dilakukan oleh dua
komandan tersebut di salah satu lokasi yang dibom itu.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim telah menghancurkan markas tempat
penyimpanan amunisi ISIS, yang dibangun dengan bekas penjara di dekat Aleppo,
dan menewaskan 100 militan.
Sebuah kelompok pemantau pada Jumat (9/10) waktu setempat, juga menyatakan
telah melihat pertempuran yang intens dengan ISIS.
Pihak Rusia mengidentifikasi telah menghancurkan tempat pelatihan militan di
provinsi Latakia dan Idlib. Mereka menyebut, pesawat tempur SU-34, SU-24M dan
SU-25CM yang bekerja membawa misil dalam waktu 24 jam belakangan ini.
CNN Indonesia
No comments:
Post a Comment