Tim reaksi cepat TNI AL saat berhasil menangkap perompak di perairan Riau |
Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL, Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman, mengapresiasi langkah tim reaksi cepat (WFQR) Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjungpinang, dalam menumpas kejahatan di wilayah perairan Kepulauan Riau.
“Kinerja anggota tim West Fleet Quick Response ini memberi dampak positif dalam pengamanan di perairan Kepulauan Riau,” kata dia, di Tanjungpinang, Minggu. Dia ada di Tanjungpinang sejak kemarin untuk meninjau kantor tim reaksi cepat itu, di Sekupang dan Punggur Batam.
Setiap hari petugas tim itu bekerja selama 24 jam secara bergiliran dalam merespons laporan, dan melakukan tindakan cepat terhadap kejahatan yang dilakukan.
“Mereka siaga satu kali 24 jam tiap hari. Mobilitas mereka sangat tinggi,” ucapnya.
Tiga grup besar pencoleng di perairan Kepulauan Riau telah mereka tangkap, termasuk dalang dan aktor intelektualnya.
( Baca " Pasukan Garuda Pernah Selamatkan Tentara Spanyol Dari Hizbullah di Libanon ")
“Mereka siaga satu kali 24 jam tiap hari. Mobilitas mereka sangat tinggi,” ucapnya.
Tiga grup besar pencoleng di perairan Kepulauan Riau telah mereka tangkap, termasuk dalang dan aktor intelektualnya.
( Baca " Pasukan Garuda Pernah Selamatkan Tentara Spanyol Dari Hizbullah di Libanon ")
Prestasi unit ini dalam mengungkap sindikat Internasional membuat banyak media asing tertarik, dan mempublikasikan mereka. Juga membuat mereka meraih penghargaan dari Singapura, Viet Nahm, dan Malaysia, plus Kepolisian Indonesia. “Kami pun menjamin bahwa perairan Indonesia wilayah barat aman dari segala bentuk kejahatan,” kata dia.
Salah satu prestasi WFQR TNI AL yang pernah dicatat Naval today, diantaranya adalah pembebasan kapal tunda Permata 1 Malaysia dari percobaan perompakan di wilayah laut Singapura. Setelah mendapat laporan dari Maritime Security Task Force Singapura (MSTF), tim “super cepat” TNI AL segera bergerak mengejar dan berhasil membebaskan kapal tunda Permata 1 dan menyerahkannya ke pihak Singapura.
antara/navaltoday
No comments:
Post a Comment