Hanya
sekali ini Soekarno memperlihatkan kesedihannya yang begitu mendalam di depan
publik |
Soekarno Menangis
30 September baru saja lewat, namun kejadian paling kelam dalam sejarah bangsa ini masih terus diingat sepanjang masa. Berkaitan dengan hal tersebut, ada nama Jenderal A. Yani sebagai korban pembunuhan biadab tersebut. Soekarno sendiri seperti dipukul dengan telak saat mengetahui kejadian nahas tersebut. Ia pun menangis sejadi-jadinya ketika berada di kubur sang Jenderal ketika tak lama dimakamkan.Sebenarnya ada hal perlu diketahui dari hubungan Soekarno dan A. Yani, sehingga kita bisa mengerti kenapa sang presiden begitu kehilangan sejak kematian sang Jendral. Percaya atau tidak, A. Yani sedianya akan jadi presiden kedua kita. Secara tersirat Bung Karno menegaskan hal tersebut dalam sebuah pernyataan. “Yani, kalau kesehatan saya belum membaik kamu yang jadi presiden.”
Ketika mengatakan hal tersebut, ada banyak orang yang mengetahuinya.
Mulai Sharwo Edhie, AH Nasution, Soebandrio dan Chaerul Saleh. Pernyataan
tentang rencana pengangkatan A.Yani sebagai presiden juga turut diketahui oleh
istri serta anak-anak sang Jenderal. Sayangnya, cita-cita mulia sang jendral
tak pernah kesampaian ketika ia nyatanya malah dibunuh dengan keji pada
peristiwa G30S.
Ada yang mencurigai jika hal ini disengaja karena A. Yani
terkenal sama vokalnya seperti Soekarno. Akhirnya untuk kepentingan segelintir
orang dan juga katanya ada intervensi asing, hal tersebut pun dilakukan.
Kehilangan pengganti terbaiknya tak pelak membuat Soekarno sangat kecewa. Ia
tahu jika belum ada pengganti yang bisa meneruskan amanahnya menjaga bangsa
ini.
Sedangkan dirinya sudah mulai sakit-sakitan. Jika saja A. Yani benar-benar
naik, mungkin saja era keemasan Indonesia seperti zaman Bung Karno akan bisa
diperpanjang lagi. Kalau seperti ini, bukan hanya beliau saja yang harusnya
menangis, kita sebagai rakyat juga miris melihat kenyataan seperti ini. Sebagai
orang paling berpengaruh untuk Indonesia, menunjukkan tangis akan sangat
menurunkan wibawanya.
Namun sejatinya Soekarno tetaplah seorang manusia biasa.
Dihadapkan dengan berbagai konflik batin yang pahit seperti itu, ia pun
menangis sejadi-jadinya. Jangankan Soekarno, kita yang membacanya sendiri
mungkin sangat terenyuh melihat fakta pergolakan batin sang Bapak Bangsa.
Seperti kata ungkapan populer, selalu ada sebab kenapa seorang pria menangis.
Namun yang pasti itu adalah karena hal-hal yang sangat berat.
(Baca Juga " Dokumentasi Bung Karno Saat di Hormati Dunia Bak Raja ")
Militer Indonesia
No comments:
Post a Comment